
Bertempat di Ruang Serbaguna Hotel Griya Permai, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, Bpk. Drs. H. Adang Daradjatun sehubungan jabatan beliau sebagai salah satu Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia masa jabatan 2014-2019, melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan Bernegara.
Acara yang dilaksanakan di salah satu daerah pemilihan beliau yanitu Dapil DKI III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 April 2018 acara dimulai tepat pukul 10.00 WIB dihadiri Bpk Depika Romadi selaku Lurah Penjaringan, Bpk Rohim selaku Pengurus Dpra Pks Penjaringan, para tokoh masyarakat, ulama dan masyarakat wilayah Penjaringan Jakarta Utara.
Dalam sambutannya Lurah Penjaringan menyampaikan besarnya wilayah Indonesia membutuhkan usaha yang kuat untuk menjaga persatuan dan di wilayahnya warga menjaga agar kondisi selalu aman dan kondusif. Sedangkan pengurus DPRa PKS menyampaikan acara ini adalah kesempatan langka dimana penjelasan mengenai empat pilar disampaikan langsung oleh Bpk. Drs. H. Adang Daradjatun.
Dalam sesi penyampaian materi oleh Bpk. Adang menjelaskan Empat Pilar Kebangsaan dan Bernegara yang terdiri atas Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. Acara penyampaian materi diselingi pemberian hadiah-hadiah hiburan agar acara penyampaian materi Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan Bernegara tidak membosankan dan sekaligus menguji apakah peserta menyimak yang disampaikan Bpk. Adang.
Dalam sesi tanya jawab, banyak aspirasi dan pertanyaan disampaikan, diantaranya dari Bang Raka yang mempertanyakan kebijakan impor beras berkenaan dengan tugas Bpk. Adang di Komisi VI. Bpk. Adang menjawab pertanyaan ini dengan memberikan wawasan bahwa Komisi Vi telah memanggil dan meminta penjelasan dari Bulog dan Kementerian Perdagangan. Kebijakan ini diambil untuk menjaga stok beras di gudang Bulog khususnya pada daerah-daerah yang defisit beras dan mengalami kenaikan beras sangat tinggi seperti DKI jakarta. (TGN)